Rabu, 30 Januari 2013

AL-Quran- Sejarah

Sejarah-Al-quran
Al-Quran

Artikel 2 :
Sejarah turunnya al-Qur’an.
Al-Qur’an diturunkan oleh Allah swt kepada nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat jibril turun. Al-Qur’an terdiri dari 30 juz, 6666 ayat, 114 surat dan diturunkan sedikit demi sedikit selama kurang lebih dua puluh tiga tahun. Al Qur’an diturunkan kepada nabi muhammad dengan tiga cara, yang pertama melalui malaikat jibril yang turun dalam wujud manusia dan membacakan ayat-ayat Al Qur’an kepada nabi muhammad,kemudian beliau mengikutinya. Kedua adalah Al Qur’an turun tanpa perantara malaikat jibril, sehingga dengan cara tiba-tiba saja ayat-ayat AlQur’an tersebut muncul dalam pikiran Nabi Muhammad SAW. Dan ketiga Al Qur’an turun dengan didahului terdengarnya suara gemerincing lonceng yang sangat kuat.
Al Qur’an yang diturunkan kemudian diajarkan kepada keluarga dan sahabat-sahabat nabi terlebih dahulu sebelum akhirnya disyiarkan secara terang-terangan kepada masyarakat luas. Pada zaman nabi muhammad Al Qur’an tidak boleh ditulis, melainkan hanya dihafalkan di luar kepala baik oleh nabi muhammad maupun sahabat-sahabatnya. Untuk menjaga kemurnian Al Qur’an setiap malam di bulan Ramadhan malaikat jibril turun ke bumi untuk membacakan ayat-ayat Al Qur’an dan nabi muhammad mendengarkan dengan seksama. Nabi muhammad sendiri melarang penulisan Al Qur’an dalam media apapun.
Ketika memasuki malam yang ke 17 di bulan ramadhan sebagaian kaum muslimin dan masjid-masjid mulai diadakan peringatan turunnya al Qur’an pertama kali disebut dengan malam peringatan Nuzulul Qur’an.
Setelah Nabi Muhammad meninggal dunia, tongkat kepemimpinan islam diberikan kepada khalifah abu bakar As sidiq. Di masa kepemimpinan abu bakar, orang islam yang tipis imannya mulai banyak meninggalkan islam. Mereka meninggalkan semua perintah-perintah Allah seperti shalat, puasa, an zakat. Selain itu pula juga bermunculan nabi-nabi palsu, yaitu orang-orang yang mengaku sebagai penerus nabi muhammad.
Kemudian umar bih khatab memberikan saran kepada abu bakar untuk mengumpulkan ayat-ayat Al Qur’an dan menulisnya menjadi satu kitab saja. Pada awalnya ide tersebut di tentang oleh khalifah Abu Bakar, karena menurut beliau nabi muhammad sendiri yang melarang penulisan ayat-ayat suci al Qur’an tersebut. Namun setelah melalui perdebatan dan demi menegakkan agama islam, dan akhirnya abu bakar pun menyetujuinya.
Ayat – ayat suci al-Qur’an tersebut dikumpulkan dan kemudian di tulis ulang oleh zaid bin tsabit. Pada masa khalifah umar bin khatab , kitab suci al-Qur’an hanyaberjumlah lima buah dan di simpan di beberapa tempat yang berbeda antara lain mekkah, basrah, madinah, dan disimpan oleh khalifah sendiri.
Pada era kepemimpinan utsman bin affan, beliau berhasil menaklukan syiria yang terlebih dahulu sudah mengenal kertas sebagai media menulis. Teknologi baru ini pun kemudian di manfaatkan untuk memperbanyak kitab suci Al Qur’an . dan sekarang semua orang sudah bisa membaca , mengkaji, dan memperdalam al Qur’an dimanapun dan kapanpun. Pada zaman sekarang Al Qur’an diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan tentu saja tetap menuliskan ayat-ayat asli Al Qur’an yang masih berbahasa arab , sehingga kemurniaan Al Qur’an insyaallah masih tetap terjaga sampai sekarang. Terjemahan dalam Al Qur’an semata-mata hanya untuk mempermudah umat islam untuk mempelajarinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar